Jakarta, 12 April 2017
Hai! Aku kembaliiiiii! Haha setelah
sekian lama ._.
Malem ini aku lagi rindu keluarga, rumah,
dan kampung halaman :(
Alasan
utamanya adalah faktor pendidikan dan pekerjaan. Cita-cita dan kesuksesan yang
menjadi alasan utama di sini. Namun dibalik banyak alasan kenapa aku memilih
jalan hidup sendiri ada banyak pelajaran berharga.
Kesepian, kesendirian dan kerinduan
adalah hal yang akrab dirasakan oleh anak rantau.
Saat jauh dari orang tua, aku
menyimpan permasalahan dan kerinduan .
Jauh dari orang tua, aku lebih
memilih menceritakan hal yang baik-baik saja. Sebab aku tidak mau semakin
membebani pikiran mereka dengan banyak keluhan ini dan itu.. Contohnya sekarang
ini semingguan bad rest, perut melilit, maagh kambuh, demam dan sakit-sakit
lainnya tapi aku selalu menjawab bahwa aku
selalu sehat dan baik-baik saja.
Merantau bukanlah perkara sederhana.
Jauh dari orang tua adalah hal yang paling sulit dijalani. Namun, berbahagialah
kalian yang sedang berada di tanah rantau, semakin jauh dari orang tua, hati kalian
justru semakin dekat. Right?
Sejujurnya kesedihan terberat yang
ada di hatiku sebagai anak rantau adalah jauh dari mamah. Namun di lubuk hatiku
percaya bahwa orang yang akan aku bahagiakan pertama adalah mamah.
Selain mamah yang melahirkan, mamah
juga punya frekuensi batin yang kuat dengan anaknya. Mamah selalu bisa
merasakan apa yang aku rasakan.
Kesendirian
dan kesepian adalah hal yang setiap hari ku temui. Apakah aku sedih? Iya, tapi
ini bagian dari sebuah perjuangan. Dalam
diam, sendiri dan kesepian, aku punya
mimpi yang sangat besar. Tentu ada pengorbanan yang akan dilakukan, salah
satunya menahan rindu pada rumah dan segala isinya. Dan kerinduan ini akan
terbayar lunas saat pulang bisa melukis senyum diwajah mereka (keluargaku) dan
terutama mamahku.
Hidup hemat adalah bagian dari proses perjuangan
juga. Menyisihkan sebagian uang penghasilan untuk kuliah. Semua permasalahan apapun di
tanah rantau aku selesaikan dengan buah
pikiranku sendiri. Pernah kelaparan, pernah kehabisan uang, pernah minjam ke
teman dan pernah merasakan perihnya hidup sendirian di kota orang. Mandiri
adalah pilihan dan aku yakin, tidak ada proses yang mengkhianati hasil.
Inilah yang sebenarnya ada di hatiku,
aku anak rantau dan aku punya rindu. Hanya bisa memeluk rindu, mendekap dalam
senyap kemudian tertidur dalam harap.
Rindu dimanja saat sakit, rindu
disiapkan bekal saat sekolah, rindu diberi nasehat, rindu kenyamanan rumah
aaaah aku rindu semuanyaaaaa :'(
Tapi tenang Mah, Pa. Rindu ini
semakin menjadikan mental dan tekadku jauh
lebih tangguh dari yang kalian tahu.
Aku mungkin punya mental yang jauh
lebih kuat dibanding anak yang masih tinggal bersama orang tua. Setiap
permasalahan yang ada aku hadapi dengan sendiri dan mandiri. Setiap kesepian
yang datang aku lawan dengan ketegaran yang hebat. Bila rindu mengetuk hati,
kadang hanya telepon genggam yang menyelamatkan, aku hanya bisa melihat dan
mendengar wajah dan suara kalian dari jauh Mah, Pa. setegar ini anakmu.
Mah, Pa. walaupun kita berjauhan. Aku berjanji sekuat tenaga akan membahagiakan
kalian. Doa di setiap sujud kalian selalu
menyertai setiap langkahku menuju kesuksesan itu.
untuk
orang tuaku, terimakasih telah mengizinkanku menjadi seseorang yang kuat
menghadapi dunia.
Hanya orang tua hebat yang merelakan
anaknya pergi merantau. Orang tua tahu bahwa sangat berat melepaskan anaknya
pergi ke tanah orang. Tapi, disitulah kehebatan orang tua, melepaskan anaknya
untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dibanding tinggal bersamanya. Aku
menyadari bahwa aku punya orang tua yang
hebat telah memberi sebuah kepercayaan besar padaku untuk meraih kesuksesan di
luar zona nyaman.
Mamah dan Bapa, terimakasih telah
mempercayaiku. Kepercayaan kalian tidak akan aku kecewakan. Janjiku, membahagiakan
kalian dengan sungguh-sungguh. aku tidak menyesal sudah mengambil langkah ini. aku
hanya rindu, rindu kenyamanan rumah. Saat ini aku akan memupuk dan menabung rindu
itu hingga saat aku pulang aku bisa merasakan manisnya buah pertemuan.
Semoga kalian selalu sehat sampai
nanti aku bisa melukis senyum dan bisa membuat kalian bangga.
Tunggu. Aku pasti pulang, Mah, Pa.
Dan sesungguhnya kebahagiaan sejati
yang sebenarnya adalah berkumpul bersama keluarga :'(
There’s no place like home, guys!!! :')