Kamis, 27 April 2017

I got my twentieth!

Ditulis oleh Unknown at 4/27/2017 10:31:00 AM 0 komentar
Hamdallah Ya Allah Alhamdulillah I got my twentieth 😇😇😇

Sedih banget sekaligus haru. *oke lebay*
Sedih dan haru karena ternyata aku bisa hidup 20 tahun dengan susah seneng perih dan segalanya udah dihadapin, udah dirasakan.
Alhamdulillah semoga berkah ya kedepannya semoga goal dan a lot of dreams bisa tercapai.

Malam ini dipake buat self improvement dan nyusun planning hidup ya!
kalo ga percaya ini air mata udah ngalir aja terus ya ampun parah. *gausah percaya

Ga peduli siapa yang mau ngucapin atau ngerayain, kayak tahun-tahun sebelumnya, lebih ke bersyukur aja sih. Bersyukur berkali-kali atas kesempatan yang Allah berikan 😊😇
Selanjutnya, ucapan syukur kembali terucap untukMu, Ya Allah.
Terima kasih telah berada di sisiku, bahkan saat orang-orang tidak lagi mengerti akan keadaanku.

*ini dipost Tanggal 28 April 2017 ya. Tanggal blog suka ga pas gitu -_-









Rabu, 12 April 2017

Aku Anak Rantau dan Aku Punya Rindu.

Ditulis oleh Oom Komariyah at 4/12/2017 08:24:00 AM 0 komentar


Jakarta, 12 April 2017


Hai! Aku kembaliiiiii! Haha setelah sekian lama ._.

Malem ini aku lagi rindu keluarga, rumah, dan kampung halaman :(

Alasan utamanya adalah faktor pendidikan dan pekerjaan. Cita-cita dan kesuksesan yang menjadi alasan utama di sini. Namun dibalik banyak alasan kenapa aku memilih jalan hidup sendiri ada banyak pelajaran berharga.

Kesepian, kesendirian dan kerinduan adalah hal yang akrab dirasakan oleh anak rantau.

Saat jauh dari orang tua, aku menyimpan permasalahan dan kerinduan .

Jauh dari orang tua, aku lebih memilih menceritakan hal yang baik-baik saja. Sebab aku tidak mau semakin membebani pikiran mereka dengan banyak keluhan ini dan itu.. Contohnya sekarang ini semingguan bad rest, perut melilit, maagh kambuh, demam dan sakit-sakit lainnya  tapi aku selalu menjawab bahwa aku selalu sehat dan baik-baik saja.

Merantau bukanlah perkara sederhana. Jauh dari orang tua adalah hal yang paling sulit dijalani. Namun, berbahagialah kalian yang sedang berada di tanah rantau, semakin jauh dari orang tua, hati kalian justru semakin dekat. Right?

Sejujurnya kesedihan terberat yang ada di hatiku sebagai anak rantau adalah jauh dari mamah. Namun di lubuk hatiku percaya bahwa orang yang akan aku  bahagiakan pertama adalah mamah.
Selain mamah yang melahirkan, mamah juga punya frekuensi batin yang kuat dengan anaknya. Mamah selalu bisa merasakan apa yang aku rasakan.

Kesendirian dan kesepian adalah hal yang setiap hari ku temui. Apakah aku sedih? Iya, tapi ini bagian dari sebuah perjuangan. Dalam diam, sendiri dan kesepian, aku punya mimpi yang sangat besar. Tentu ada pengorbanan yang akan dilakukan, salah satunya menahan rindu pada rumah dan segala isinya. Dan kerinduan ini akan terbayar lunas saat pulang bisa melukis senyum diwajah mereka (keluargaku) dan terutama mamahku. 

Hidup hemat adalah bagian dari proses perjuangan juga. Menyisihkan sebagian uang penghasilan untuk kuliah. Semua permasalahan apapun di tanah rantau  aku selesaikan dengan buah pikiranku sendiri. Pernah kelaparan, pernah kehabisan uang, pernah minjam ke teman dan pernah merasakan perihnya hidup sendirian di kota orang. Mandiri adalah pilihan dan aku yakin, tidak ada proses yang mengkhianati hasil. 

Inilah yang sebenarnya ada di hatiku, aku anak rantau dan aku punya rindu. Hanya bisa memeluk rindu, mendekap dalam senyap kemudian tertidur dalam harap. 

Rindu dimanja saat sakit, rindu disiapkan bekal saat sekolah, rindu diberi nasehat, rindu kenyamanan rumah aaaah aku rindu semuanyaaaaa :'(

Tapi tenang Mah, Pa. Rindu ini semakin menjadikan mental dan tekadku jauh lebih tangguh dari yang kalian tahu.
Aku mungkin punya mental yang jauh lebih kuat dibanding anak yang masih tinggal bersama orang tua. Setiap permasalahan yang ada aku hadapi dengan sendiri dan mandiri. Setiap kesepian yang datang aku lawan dengan ketegaran yang hebat. Bila rindu mengetuk hati, kadang hanya telepon genggam yang menyelamatkan, aku hanya bisa melihat dan mendengar wajah dan suara kalian dari jauh Mah, Pa. setegar ini anakmu.

Mah, Pa. walaupun kita berjauhan. Aku  berjanji sekuat tenaga akan membahagiakan kalian. Doa di setiap sujud  kalian selalu menyertai setiap langkahku menuju kesuksesan itu.

untuk orang tuaku, terimakasih telah mengizinkanku menjadi seseorang yang kuat menghadapi dunia.
Hanya orang tua hebat yang merelakan anaknya pergi merantau. Orang tua tahu bahwa sangat berat melepaskan anaknya pergi ke tanah orang. Tapi, disitulah kehebatan orang tua, melepaskan anaknya untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dibanding tinggal bersamanya. Aku  menyadari bahwa aku punya orang tua yang hebat telah memberi sebuah kepercayaan besar padaku untuk meraih kesuksesan di luar zona nyaman.
Mamah dan Bapa, terimakasih telah mempercayaiku. Kepercayaan kalian tidak akan aku kecewakan. Janjiku, membahagiakan kalian dengan sungguh-sungguh. aku tidak menyesal sudah mengambil langkah ini. aku hanya rindu, rindu kenyamanan rumah. Saat ini aku akan memupuk dan menabung rindu itu hingga saat aku pulang aku bisa merasakan manisnya buah pertemuan.
Semoga kalian selalu sehat sampai nanti aku bisa melukis senyum dan bisa membuat kalian bangga.

Tunggu. Aku pasti pulang, Mah, Pa.


Dan sesungguhnya kebahagiaan sejati yang sebenarnya adalah berkumpul bersama keluarga :'(

There’s no place like home, guys!!! :')















 

Bukan Traveller Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review